Uang Oh Uang

Budi dan isterinya, Marni pergi ke sebuah pertunjukan pesawat aero modeling setiap tahunnya. Apabila memandang pesawat ringan yang membawa dua penumpang meliuk-liuk di udara Budi selalu termenung.

"Marni, saya ingin sekali naik pesawat itu," kata Budi.

Setiap tahun pula Marni selalu akan memberikan alasan yang sama bagi suaminya untuk menghalangi hasrat suaminya.
"Tidak usahlah, 500 ribu untuk sekali naik, mahal itu. Duit sebanyak itu bisa untuk membeli barang lain."

Tahun berikutnya, Marni dan Budi pergi lagi ke pertunjukan itu. Budi masih ingin menaiki pesawat ringan itu.
"Marni, abang sudah berumur 62 tahun sekarang. Kalau abang tak naik hari ini, mungkin kesempatan itu tak akan datang lagi." kata Budi.

"Abang, 500 ribu itu mahal, sayang sekali" kata Marni.
Ketika mereka berdebat, tiba-tiba pilot pesawat terbang itu datang dan menawarkan kedua-duanya menaiki pesawat itu dengan cuma-cuma tetapi dengan satu syarat.

"Kakek dan nenek mesti duduk diam dan tidak berkata sepatah kata pun sewaktu di udara. Tetapi kalau kakek dan nenek berteriak dan menjerit, kakek dan nenek harus bayar 500 ribu," kata pilot.

Marni dan Budi setuju dengan syarat itu. Sewaktu di udara, pilot melakukan berbagai aksi menukik,terbang terbalik dan berputar-putar tetapi tidak ada sepatah kata pun perkataan yang keluar dari mulut mereka. Berulang kali pilot melakukan aksi-aksi ngeri dan berbahaya namun pasangan itu tetap tidak menjerit.

"Wah hebat sekali... saya sudah lakukan bermacam-macam cara untuk membuat kakek dan nenek menjerit tapi tak berhasil," kata pilot.

"Sebenarnya saya ingin menjerit tadi sewaktu Marni terjatuh dari pesawat tapi uang 500 ribu, sayang sekali," kata Budi.

What's on Your Mind...

Diberdayakan oleh Blogger.